Warta Gereja

Apologetik Api Penyucian Berdasarkan Kitab Suci

Purgatory (Ilustrasi)
"Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas". (Mat 5:25-26)

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. (Mat 18:34)

Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas." (Luk 12:58-59)

Sering kita mengakui betapa kurang hangat kasih Allah dan betapa pendek umur ketabahan kita dalam berbuat baik. Ini adalah Hasil dari berbuat jahat selama bertahun-tahun. Kita bisa melupakan perbuatan-perbuatan jahat yang telah kita lakukan, tetapi tidak bisa memperbaiki kerugian yang ditimbulkan dalam seluruh pribadi kita. Sekalipun kita boleh merasa bahagia dan tidak peduli, kita membawa kematian dalam diri kita karena hutang-hutang yang belum lunas.

Jika kita tidak dimurnikan selama hidup ini, kita akan dimurnikan pada waktu atau sesudah kita mati. Gereja menyebut pemurnian yang penuh penderitaan itu "tempat penyucian". Perubahan yang seharusnya terjadi dakan diri kita (1Kor 15:51) mustahil terjadi kecuali kalau Roh Kudus telah menghanguskan (Mat 3:13) akar-akar kejahatan dalam diri kita.

Perumpaan diatas sangatlah jelas dan gambalang sekali, dimana ada "suatu tempat"/'Penjara' untuk kita, yaitu "tempat pemurnian" untuk menebus kesalahan-kesalahan kita yang belum lunas. Apakah argumen "dosa kita sudah ditebus dengan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus ???" Bagaimana saat kita meninggal kita masih meninggalkan dosa/meninggal masih menyisakan dosa? lantas kita bisa seenaknya saja kita berbuat sesuka hati kita dan berbuat dosa? tentu tidak. Siapa yang menanggung dosa-dosa kita yang belum kita selesaikan / bayar lunas sesuai perikop diatas, ya diri kita masing-masing. Dimana? "tempat pemurnian".

"Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak." (Mat 12:32)

Berikut dalam teks bahasa Yunani nya :

"kai oV an eiph logon kata tou uiou tou anqrwpou afeqhsetai autw oV d an eiph kata tou pneumatoV tou agiou ouk afeqhsetai autw oute en toutw tw aiwni oute en tw mellonti" 

Yesus Bersabda lewat Injil Matius tersebut secara jelas memberitahukan kepada kita bahwa ada pengampunan setelah kematian. Ungkapan “di dunia yang akan datang” (dari bahasa Yunani “en tw mellonti”) secara umum mengacu pada keadaan setelah kematian.

(Lihat contoh pada Mrk 10:30, Luk 18:30, 20:34-35, Ef 1:21 untuk bahasa serupa). berikut ayatnya

orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. (Mrk 10:30)

akan menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. (Luk 18:30)

Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan (Luk 20:34-35)

jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. (Ef 1:21)

Berikut dalam teks bahasa Yunani nya :

uperanw pashV archV kai exousiaV kai dunamewV kai kuriothtoV kai pantoV onomatoV onomazomenou ou monon en tw aiwni toutw alla kai en tw mellonti 

Jelas sekali, pengampunan tidak diperlukan di sorga, dan tidak ada pengampunan di neraka. Ini membuktikan ada status yang lain setelah kematian, dan Gereja selama 2,000 tahun telah menyebut status ini sebagai "tempat pemurnian".

"Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? " (1Kor 15:29-30)

Rasull Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus menyebutkan perbuatan orang-orang yang dibaptis untuk kepentingan orang mati, dalam konteks menebus dosa-dosa mereka (orang-orang dibaptis untuk yang mati sehingga yang mati dibangkitkan). Orang-orang mati ini tidak di dalam sorga sebab mereka masih dengan dosa, tetapi mereka juga tidak berada di dalam neraka sebab di neraka dosa mereka tidak bisa lagi ditebus. Mereka ada di dalam 'tempat pemurnian' atau api pencucian. Ayat ini secara langsung sesuai dengan 2Mak 12:44 yang mana juga menunjukkan doa khusus untuk orang mati, sedemikian sehingga dosa mereka bisa diampuni.

Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku. (1Tes 16:18)

Onesiforus sudah mati tetapi Paulus meminta belas kasihan Tuhan “pada hariNya” Penggunaan kata “hari-Nya” oleh menunjukkan konteks eskatologis (lihat contoh, Ro 2:5,16; 1 Kor 1:8, 3:13, 5:5; 2Kor 1:14; Fil 1:6,10, 2:16; 1Tes 5:2,4-5,8; 2Tes 2:2-3; 2Tim 4:8). Tentu saja, tidak diperlukan belas kasihan di sorga, dan tidak ada belas kasihan diberikan di neraka. Dimana kah Onesforus berada? jawabnnya tidak di Surga dan tidak ni neraka, Dia di "tempat pemurnian" atau Api Pencucian.

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (Ibr 12:14).

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat 5:48)

Bagaimana kita menjadi Kudus dan harus sempurna? atau karena penebusan yang dilakukan Yesus Kristus, dengan wafat dan kebangkitannya kita; bilamana kita hidup setelah meninggal (bukan kebangkitan pada akhir jaman)? otomasti bisa menjadi Kudus dan sempurna sehingga layak menghadap Bapa di surga? tentu tidak semudah itu bukan.

Mengejar kekudusan, haruslah seperti yang Kristus ajarkan kepada kita, demikianlah menjadi sempurna. Kita percaya memerlukan suatu proses lebih lanjut, bilamana setelah kematian kita terlebih meninggal dengan menyisakan dosa, "tempat pemurnian" atau penyucian akhir ialah tempat dimana untuk mencapai kekudusan dan kesempurnaan yang sebenarnya sebelum berhadapan dengan Tuhan, tempat ini menjadi penyucian diri kita, ketika dosa-dosa masih melekat pada diri kita pada saat kematian. Kita hanya dibuat sempurna melalui pemurnian, dan di dalam ajaran Katolik, pemurnian ini, jika belum diselesaikan di atas bumi semasa hidup, dilanjutkan dalam suatu keadaan transisi yang disebut "tempat pemurnian" atau api pencucian.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.(1Tes4:14).

Biasanya argument ayat ini dipergunakan untuk melemahkan ajaran Katolik, bahwa buat apa mendoakan mereka yang telah meninggal, terlebih mereka yang meninggal dalam Yesus akan di kumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Yang dimaksud dengan ayat diatas adalah sebagai berikut :

Mereka yang meninggal dalam Yesus, artinya yang mati/meninggal dalam persatuan dengan Yesus pasti masuk surga. Jadi tidak setiap orang Kristiani otomatis masuk surga (karena harus sempurna dan Kudus sama seperti Tuhan). Orang-orang Kristiani yang terpisah dari kristus akrena dosa-dosanya tidak akan dipersatukan dengan Tuhan Yesus dan dengan Allah di surga.

Ada orang yang tidak terpisah dari Kristus, tetapi sekaligus belum sepenuhnya bersatu dengan Yesus, sehingga ia perlu disucikan / dimurnikan dan dipersiapkan di "tempat pemurnian" atau api penyucian sebelum boleh bersatu dengan Yesus di surga.

Dengan doa-doa kita kepada mereka "yang masih ditempat pemurnian" / api penyucian, sangatlah berguna dan baik bagi jiwa-jiwa "disana", sehingga mereka mendapatkan pengampunan dan dapat naik ke surga dan dapat bersatu dengan para malaikat dan orang kudus lainnya di dalam rumah Bapa, Hal yang sama dengan kita kelak, bilamana kita meninggal dan masih menyisakan dosa, kita akan di doakan oleh keluarga kita, oleh teman/sahabat, dan umat Katolik lainnya, sehingga kita bisa beroleh rahmat pengampunan dan hidup kudus sehingga dapat bersatu dengan Kristus di surga.

"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu." (1Ptr 3:18-20)

Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1Ptr 4:6-7)

Dua perikop diatas, menjelaskan kepada kita, Kristus turun ketempat orang mati, memberitakan Injil. yang jelas mereka belum di surga dan juga tidak di neraka, jelaslah mereka berada di suatu "tempat pemurnian" atau api penyucian.

No comments