Kerajaan Allah Sudah Ada Di Antara Kita (Siraman Rohani, 10/11/2016)
Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan pesta St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja. Ia diangkat menggantikan Paus Sixtus III dan dinobatkan menjadi Paus pada tanggal 29 September 440. Paus Leo benar-benar menghadirkan sosok Rasul Petrus membela Yesus Kristus, membela ajaran Gereja yang benar dari bidaah-bidaah dan dari serangan para musuh terhadap kota Roma. Dengan kesucian dan kefasihan lidahnya ia membela ajaran Gereja dan kota Roma. Paus Leo menentang aliran sesat yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus hanya punya satu kodrat yaitu kodrat ilahi. Ajaran ini menentang dogma tentang Yesus Kristus yang memiliki dua kodrat yaitu manusia dan Allah. Aliran baru, yang disebut monofisitisme-satu kodrat ilahi, sungguh menimbulkan krisis doctrinal paling besar dalam masa kepemimpinan Paus Leo. Pada tahun 451, Paus Leo mengadakan konsili di Kasedon bersama 600 uskup. Tugas konsili ini adalah menegaskan kodrat ke-Allah-an dan ke-manusia-an dalam pribadi Yesus Kristus dan menolak ajaran monofisitisme. 600 uskup menerima ajaran dogmatic Paus Leo.
Paus Leo bersama kelompok para imam dan senator Roma juga berjuang dengan gigihnya menghadapi serangan pasukan – pasukan dari luar antara lain bangsa-bangsa Barbar yang mau merebut kota Roma dan menghancurkan kekristenan. Puji Tuhan, Paus Leo berhasil menerjang bangsa-bangsa Barbar. Paus Leo sungguh seorang gembala yang baik, yang berani membela umatnya dari berbagai serangan. Ia adalah pembela ajaran iman dan pembela kota Roma. Santo Leo alami banyak penderitaan demi menjaga ajaran iman yang benar. Ia sungguh yakin bahwa apa yang dibuatnya adalah bentuk dari perwujudan iman akan ajaran Kristus. Ia membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Dia sungguh percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan manusia. Yesus Kristus sudah mengadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Ia sendirilah yang mengajarkan Kerajaan Allah itu. Ia wafat pada tanggal 10 Nopember 461. Kita memohon bantuan doanya untuk kita semua.
Saudara-saudari… Hari ini Yesus Kristus berkata: “Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Pernyataan ini bisa berarti bahwa Kerajaan Allah itu adalah Yesus Kristus sendiri. Ia yang datang dari Allah, menghadirkan kerajaan Allah di tengah umat manusia. Karena di mana kerajaan Allah berada, di sanalah Allah pun bersemayam. Juga bisa berarti kerajaan Allah itu ada di dalam diri setiap orang yang percaya kepada Kristus. Karena barangsiapa menerima Yesus Kristus dan percaya kepadaNya, Ia sudah menerima Allah. Allah sudah bersemayam di dalam diri orang itu. Kalau Allah sudah bersemayam dalam diri kita itu berarti hati dan pikiran kita sudah dirajai/dikuasai oleh Allah sendiri.
Sifat kerajaan Allah itu adalah kasih, perdamaian, keadilan, kejujuran, kebenaran keharmonisan, pengampunan, dan persatuan. Perwujudan dari kerajaan Allah dalam diri seseorang bisa dilihat lewat kepekaannya dalam melayani sesama yang lapar, sakit, mengunjungi mereka yang dipenjarah, membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan. Itulah yang sudah dibuat oleh St. Leo Agung yang pestanya kita rayakan hari ini. Didorong oleh suara Tuhan yang ada dalam dirinya, ia sudah berjuang memperjuangkan kebenaran, ia sudah dengan berani melawan para musuh yang mau menghancurkan kekristenan di kota Roma. Berkat bantuan Tuhan, ia berhasil mempertahankan ajaran iman yang sah dan menjaga kekristenan di kota Roma.
Bagaimana dengan pengamalan iman kita? Apakah kerajaan Allah yang sudah kita terima tetap bersemi dan hidup dalam diri kita? Apa saja buah-buah kerajaan Allah yang sudah kita taburkan dalam hidup kita demi kebahagian sesama kita?
Marilah saudara-saudari… di saat kita memberi makan kepada yang lapar, memberi air kepada yang haus, memberi pakaian kepada yang telandang, melawati orang sakit di Rumah Sakit, mengunjungi orang di penjarah, melakukan sesuatu yang baik kepada orang yang paling hina dalam masyarakat kita, pada saat itulah kita sesungguhnya membangun kerajaan Allah.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita, bahwa Ia selalu bersemayam dalam diri kita dan di dalam diri orang lain.
No comments