Sidang KWI 2016
Sidang tahunan para uskup Indoensia 2016 resmi dimulai pada hari Senin (31/11). Sidang ini dihadiri para uskup, uskup emeritus dan vikjen dari keuskupan yang keuskupannya mengalami tahta kosong. Dalam pembukaan, Nuncio Apostolik Mgr. Antonio Guido Filipazzi, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia Drs. Eusabius Binsasi, dan Ketua PGI Pdt Dr Henriette Tabita Lebang, M.Th. memberi sambutan. Semua merasakan kebahagiaan. Pendeta Henriette merasakan adanya banyak kerjasama dengan KWI selama ini.
Selama tiga hari para uskup melakukan studi bersama. Pada hari pertama, para uskup mendengarkan sharing birokrat yang dibawakan oleh Bapak Ignasius Jonan, menteri ESDM RI. Pak Jonan membagikan pengalaman pribadinya sebagai mantan direktur Kereta Api Indonesia dan Menteri Perhubungan RI dalam upaya perbaikan system dan kinerja.
Pada sore harinya studi bersama dilanjutkan dengan mendengarkan masukan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibawakan oleh Bapak Alexander Marwata, salah satu dari lima pimpinan KPK periode 2015-2019. Marwata menceritakan banyak kasus korupsi yang menyebar di Indonesia bisa karena kebutuhan dan juga karena rakus. Banyak korupsi yang terjadi karena kerakusan.
Di hari kedua, Para Uskup mendengarkan dan berdiskusi dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) dan EHEM. Semoga sidang ini membawa semangat baru dan kesegaran baru untuk Indonesia yang lebih baik.
Sumber : Orangmudakatolik.Net
Selama tiga hari para uskup melakukan studi bersama. Pada hari pertama, para uskup mendengarkan sharing birokrat yang dibawakan oleh Bapak Ignasius Jonan, menteri ESDM RI. Pak Jonan membagikan pengalaman pribadinya sebagai mantan direktur Kereta Api Indonesia dan Menteri Perhubungan RI dalam upaya perbaikan system dan kinerja.
Pada sore harinya studi bersama dilanjutkan dengan mendengarkan masukan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibawakan oleh Bapak Alexander Marwata, salah satu dari lima pimpinan KPK periode 2015-2019. Marwata menceritakan banyak kasus korupsi yang menyebar di Indonesia bisa karena kebutuhan dan juga karena rakus. Banyak korupsi yang terjadi karena kerakusan.
Di hari kedua, Para Uskup mendengarkan dan berdiskusi dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) dan EHEM. Semoga sidang ini membawa semangat baru dan kesegaran baru untuk Indonesia yang lebih baik.
Sumber : Orangmudakatolik.Net
No comments