Perayaan Misa Novena Hari Pertama Di Gereja Katolik St. Hieronimus Karangan
Pastor Fransiskus Andi, Pr, memimpin Misa Novena hari pertama |
KARANGAN - Pelaksanaan Misa Novena selama 9 Hari Berturut-Turut menjelang Natal sudah dimulai. Kemarin, Kamis (15/12/16) bertempat di gereja Katolik St. Hieronimus Karangan adalah hari pertama pelaksanaan Misa Novena.
Misa Novena ini dipersembahkan oleh Pastor Fransiskus Andi, Pr. Di dalam homilinya, Pater Andi mengingatkan kita untuk mempersiapkan Natal secara rohaniah terlebih pada masa Adven ini. Melalu pesan injil, Pater Andi mengingatkan umat Katolik untuk menghayati Kristus sebagai Mesias, Sang Juru Selamat.
Dan di dalam bacaan injil diceritakan bahwa Yohanes Pembabtis dari dalam penjara mengutus muridnya untuk menanyai Yesus, apakah Ia sungguh Mesias yang akan "datang" kedunia itu. Akan tetapi kapankah Yohanes benar-benar mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias? Berikut dapat dilihat beberapa petikan injil yang dapat menjelaskan hal tersebut ;
- Di penjara (Matius 11:2-3) - "Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
- Di penjara (Lukas 7:18-21) - "Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya, ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta."
- Selagi dibaptis (Yohanes 1:29-31) - "Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
Matius, Markus, dan Lukas dikenal sebagai Injil Sinoptik. Sinoptik artinya "mirip". Ketiganya begitu mirip dalam pendekatan mereka sewaktu menulis mengenai Yesus. Mereka lebih kronologis dibanding Yohanes dan sebagian besar dari mereka mengandung informasi yang sama. Tujuan dari Injil Yohanes bukanlah untuk menceritakan kehidupan Yesus secara kronologis. Melainkan, tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Yohanes 20:31). Yohanes menggunakan pendekatan tematis dan menceritakan berbagai topik yang menunjukkan sifat ke-Illahi-an Kristus (Yohanes 1:1,14:8; 8:24,58; 10:30-33; 20:28)
Ketika kita membaca Injil-Injil Sinoptik, kita dapat melihat bahwa bagian-bagiannya saling bertaut dengan baik. Yohanes, sebaliknya, tidaklah memperhatikan detil kronologi dan semata-mata hanya menyampaikan Yesus sebagai Kristus, ia memilih dan memilah topik-topik dalam kehidupan Kristus yang menunjang tujuan penulisannya. Sebagai contoh, Yohanes tidak menyebutkan sama sekali bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap sebagaimana Injil-Injil lainnya (Matius 4:12; Markus 1:14; Lukas 3:19-20). Mengapa? Rasul Yohanes memang tidak bertujuan untuk menceritakan kronologi kehidupan Yohanes Pembaptis. Tujuan dia adalah meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah (Yohanes 20:31). Sehingga, apa yang kita lihat dalam kitab Yohanes adalah ringkasan penyingkapan nubuat dari Allah tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Untuk itulah Yohanes meringkaskan kisah pembaptisan Yesus guna melukiskan bahwa Dia adalah Kristus.
Pada momen menjelang Natal ini, kita mempersiapkan diri untuk menyambut Kelahiran Mesias. Kelahiran dalam makna tertentu dapat juga diartikan sebagai kedatangan. Seorang bayi yang lahir ditengah-tengah keluarga adalah wujud kedatangan sebuah kehidupan baru.
Untuk itu, Misa Novena sebagai salah satu wujud persiapan dalam menyambut kelahiran Mesias merupakan sarana rekonsiliasi batiniah umat untuk sungguh-sungguh menerima Kristus sebagai Juru Selamat.
Secara simbolik dalam perayaan Natal, Kristus akan "datang". Kelahiran yang juga adalah Kedatangan Kristus ini merupakan awal kehidupan baru. Melalui wujud seorang bayi (tubuh manusia), Kesadaran Agung Ilahi dilahirkan ke dunia untuk melayani dan menyelamatkan seluruh umat manusia. Dan Dialah Mesias, Putera Allah.
Bruder Yusef Bartolomeus Cancio, OSJ, menjelaskan kepada umat tentang hakikat Misa Novena |
Di akhir Misa kemarin, Bruder Yusef Bartolomeus Cancio, OSJ mejelaskan, walaupun pelaksanaan Misa Novena masih merupakan hal yang baru bagi umat Katolik Karangan, akan tetapi hal ini dapat dijadikan sebagai sebuah tradisi dalam menyambut Natal.
Sulit ditentukan dengan tepat, asal mula novena sebagai bagian dari harta rohani Gereja. Namun Br. Bart memberikan sedikit penjelasan tentang Novena. Menurut Br. Bart, Novena berasal dari kata Latin “novem” yang artinya “sembilan”. Novena merupakan doa pribadi atau doa bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan guna mendapatkan suatu rahmat khusus, memohon suatu karunia khusus atau menyampaikan suatu permohonan khusus.
Dalam Perjanjian Baru, pada peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, Tuhan memberikan Perutusan Agung kepada para rasul, dan kemudian menyuruh mereka untuk kembali ke Yerusalem dan menunggu datangnya Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul dicatat, “Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama” (Kis 1:12, 14). Sembilan hari sesudahnya, Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Dan, “periode doa sembilan hari” yang dilakukan oleh para rasul inilah yang menjadi dasar dari doa novena.
Dalam Kisah Para rasul di atas, murid-murid Yesus mempersiapkan diri dalam menunggu "Datangnya Roh Kudus". Dari kisah ini didapat keterhubungan, bahwa masa penantian bagi sebuah kedatangan/kelahiran Tuhan merupakan masa yang sangat penting untuk mempersiapkan diri secara rohani.
Dan Misa Novena kali ini, sungguh-sungguh dapat dimaknai sebagai momen penting selain untuk mempersiapkan diri secara rohaniah dalam menyambut kedatangan/kelahiran Tuhan dan Roh Kudus, umat juga dapat memanjatkan intensi (doa) khusus guna mendapatkan suatu rahmat Allah, memohon suatu karunia khusus atau menyampaikan suatu permohonan khusus. (S. Karimawatn)
No comments