Warta Gereja

Gereja Katolik Taiwan Janji Berikan Dukungan Untuk Korban Gempa

Orang-orang yang terkena dampak gempa memasuki tenda di pusat penampungan sementara yang didirikan di sekolah lokal di Hualien pada tanggal 3 April 2024, setelah gempa besar melanda Taiwan timur. Setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka pada tanggal 3 April akibat gempa bumi dahsyat yang merusak puluhan bangunan. (Foto: AFP)

TAIWAN (OSJINDONESIA.ORG) - Sebuah keuskupan Katolik di Taiwan berduka atas kematian mereka dan berjanji untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak setelah gempa bumi terkuat dalam beberapa dekade melanda pulau itu yang menyebabkan sembilan orang tewas dan lebih dari 800 orang terluka pada tanggal 3 April.

Keuskupan Hualien , yang meliputi kota di pantai timur Taiwan, mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama yang menyatakan keprihatinan terhadap keluarga korban tewas dan terluka.

Daerah ini termasuk daerah yang paling terkena dampak gempa terkuat dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

Pusat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter berada 18 kilometer (11 mil) selatan Kota Hualien, pada kedalaman 34,8 kilometer, menurut laporan media.

Beberapa gereja paroki melaporkan kerusakan serius, kata keuskupan.

“Keuskupan segera menghubungi seluruh paroki untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan bantuan. Belum ada laporan mengenai kerusakan serius saat ini, kecuali di beberapa paroki di mana barang-barangnya jatuh atau rusak dan perlu diperbaiki,” kata Uskup Hualien Mgr Philip Huang Chao-ming dalam sebuah pesan.

Ketika gempa susulan terus berlanjut, para pastor paroki, ketua dan anggota komite pastoral, serta umat diminta untuk terus waspada, memperhatikan keselamatan, menjauhi bangunan, dan mencari perlindungan di ruang terbuka, pesan tersebut memperingatkan.

“Mohon tetap memperhatikan kebutuhan umat dan paroki, dan membantu pekerjaan pemulihan pada waktu yang tepat. Saya juga berharap bencana dan kondisi di daerah yang dilanda bencana segera berlalu, dan semoga Tuhan memberi kita kedamaian! Tuhan memberkati Taiwan!” kata Huang.

Ia mendesak umat Katolik untuk mencari “kedamaian dari Yesus yang telah bangkit dalam kekhawatiran dan ketakutan kita!”

Gempa bumi terasa di seluruh pulau dan merusak banyak bangunan. Hal ini mendorong Taiwan, Jepang, dan Filipina untuk mengeluarkan peringatan tsunami, yang kemudian dicabut.

Pada September 1999, gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter melanda Taiwan dan menewaskan 2.400 orang, menjadikannya bencana alam paling mematikan dalam sejarah pulau tersebut.

Taiwan memiliki perkiraan populasi 23,9 juta jiwa dengan jumlah umat Kristen sekitar empat persen, termasuk sekitar 300.000 umat Katolik.

Sumber : indonesia.ucanews.com

No comments