Uskup Meksiko Menjadi Mediasi Gencatan Senjata di Kalangan Penyelundup Narkoba
Kredit foto: Yalimna Etnegoroska |
MEKSIKO (OSJINDONESIA.ORG) - Di Mexico City, para uskup Katolik memasuki arena baru, didorong oleh apa yang mereka gambarkan sebagai situasi kekerasan dan kehancuran sosial yang mengerikan. Mereka mengambil peran tegas dalam keamanan nasional, bahkan menjadi perantara pembicaraan damai antara kartel narkoba yang bersaing di negara bagian yang dilanda pertumpahan darah.
Secara historis, Gereja Katolik di Meksiko menjauhkan diri dari masalah politik karena pembatasan di masa lalu dan warisan kebijakan antiklerikal. Namun, meningkatnya kekerasan, termasuk pemerasan, perampokan, dan penghilangan orang, telah mendorong para pemimpin gereja untuk mengambil tindakan. Uskup Ramon Castro dari Cuernavaca menyatakan bahwa banyaknya keluhan dari umat paroki mendorong mereka untuk mengambil tindakan.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah dikritik karena melanjutkan pendekatan militer dalam memerangi perdagangan narkoba yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya. Meskipun program sosialnya bertujuan untuk mencegah generasi muda melakukan kegiatan kriminal, tingkat pembunuhan masih sangat tinggi, dengan organisasi kriminal yang melakukan diversifikasi operasi terlarang mereka.
Intervensi para uskup baru-baru ini di Guerrero, di mana mereka memfasilitasi gencatan senjata antara kelompok kriminal yang bersaing, menandai perubahan besar dari masa lalu. Mediasi seperti ini, meski tidak biasa, telah menghasilkan penurunan nyata dalam kasus pembunuhan di wilayah tersebut.
Sikap proaktif ini tidak hanya mencakup konflik lokal. Gereja Katolik juga telah memulai “Dialog Nasional untuk Perdamaian,” yang mengumpulkan ribuan orang untuk mengatasi tantangan keamanan yang lebih luas yang dihadapi Meksiko. Rekomendasi mereka menyerukan reformasi sistemik, termasuk memperkuat sistem peradilan dan mengurangi ketergantungan pada militer dalam fungsi keamanan.
Meskipun keterlibatan gereja telah menarik perhatian dan memaksa kandidat politik untuk memperhatikannya, dampak jangka panjangnya masih belum pasti. Beberapa kandidat, seperti calon terdepan Claudia Sheinbaum, telah menyatakan keberatannya dan menyoroti kompleksitas dalam mengatasi kekerasan yang sudah mengakar di Meksiko.
Dalam menghadapi tantangan yang beragam, para ahli menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang tidak hanya melibatkan gereja tetapi juga tindakan pemerintah yang kuat untuk menegakkan kembali supremasi hukum dan mengatasi akar penyebab kekerasan.
Sumber : catholic.org
No comments