Sejarah Oblat Santo Yosef (OSJ)
Saat St. Joseph Marello masih menjadi seorang imam muda, ia dengan penuh semangat dan gairah membina kaum muda dalam pengajarannya di bidang katekismus, ia berjanji melepaskan diri dari keterikatan duniawi. Sebagai seorang imam diosesan, waktu itu Pater Marello tertarik untuk hidup secara kontemplatif, bahkan ia telah memohon kepada uskup, Mgr. Carlo Savio, agar diijinkan masuk ke biara Trappist. Tapi uskup yang baik itu mencegahnya, ia mengatakan padanya bahwa Tuhan punya rencana lain bagi dirinya.
Akan tetapi gairahnya terhadap kehidupan religius tidak pernah memudar. Ia sendiri berencana mendirikan sebuah kelompok spiritual bagi orang-orang Asti dalam rangka membangkitkan kembali "hidup penuh bakti" yang pada waktu itu begitu tercekik oleh aturan hukum yang menindas. Dan pada tanggal 14 Maret 1878, mimpi Pater Marello menjadi kenyataan. Ia kemudian mendirikan "Persaudaraan Santo Yosef", yaitu sebuah kelompok Persaudaraan Kecil untuk mempromosikan dan menjaga kepedulian terhadap Yesus melalui figur Santo Yosef.
Awalnya, Pater Marello hanya menekankan kepada kelompok kecil ini untuk senantiasa mengamati kembali janji evangelis mereka. Ia berharap bahwa para anggota dapat mendedikasikan diri mereka untuk kehidupan amal dan selalu bersedia setiap saat dalam memberikan dukungan bagi Keuskupan Asti, terutama untuk hal-hal yang berkenaan kebutuhan pelayanan yang sangat mendesak.
Kelompok kecil pertama dari Persaudaraan Santo Yosef ini terdiri dari Giorgio Medico, Luigi Biamino, Antonio Rey dan Vincenzo Franco. Mereka memulai aktivitas pelayanan mereka dari sebuah ruangan kecil yang mereka sewa di Michelerio Institute, Asti. Sebuah lemari dan dua buah tirai menjadi pembatas antara ruang tamu dan ruang kerja. Hanya ada beberapa kursi kayu dan sebuah meja yang mereka gunakan untuk bekerja sekaligus dijadikan sebagai meja makan. Selain itu, dalam ruangan tersebut hanya terdapat sebuah hiasan dinding, sebuah gambar Santo Yosef tanpa figura yang sangat sederhana. Setiap hari Pater Marello melatih mereka. Ia mengajarkan kepada mereka tentang sikap hidup yang sederhana dan senantiasa rendah hati dalam memberikan pelayanan. Dengan semangat kesederhanaan inilah, mereka kemudian mulai membantu anak-anak yatim di Michelerio Institue serta melakukan banyak pekerjaan manual dengan penuh kerendahan hati. Selain itu mereka juga membantu gereja dengan menjadi sakristan atau biasa disebut sebagai koster, yaitu petugas yang bertanggung jawab untuk mengurus sakristi, bangunan gereja, dan segala isinya.
Seiring perjalanan waktu dan pergantian peristiwa-peristiwa tertentu, Pater Marello melihat kehendak Allah bagi Persaudaraan Kecil yang ia dirikan untuk menjadi sebuah kongregasi. Hal utama yang menjadi pertimbangan Pater Marello adalah mengenai kelangkaan imam, untuk itulah kemudian Pater Marello memberi ijin kepada Bruder Medico untuk belajar hingga pada akhirnya ia ditahbiskan sebagai seorang imam.
Pada tahun 1882, seorang pelindung yang murah hati memberi sebuah rumah perawatan kepada Pater Marello. Dulunya bangunan ini adalah biara Santa Chiara. Namun Pater Marello tidak pernah mengubah namanya dan bangunan tersebut kini telah menjadi rumah bagi Kongregasi Casa Madre.
Kemudian pada tahun 1883, Pater Marello menerima seorang imam diosesan, Pater Giovanni Battista Cortona, untuk bergabung di dalam Persaudaraannya. Hal ini jugalah yang membuka jalan bagi para bruder untuk mempersiapkan diri serta belajar guna menempuh kehidupan imamat.
Ketika Pater Marello diangkat menjadi Uskup Acqui pada tahun 1889, Mgr. Marello mempercayakan Persaudaraan Kecilnya (yang waktu itu sudah dikenal oleh banyak orang sebagai persaudaraan Giuseppini di Asti) kepada Pater Cortona. Dan sampai 1893, para imam OSJ sudah mengelola lima paroki di wilayah Keuskupan.
Peristiwa wafatnya St. Joseph Marello pada tanggal 30 Mei 1895 telah meninggalkan kekosongan yang begitu besar dalam hati para umat dari kalangan muda. Akan tetapi, Mgr. Giuseppe Ronco, uskup Asti, senantiasa meneguhkan dan membimbing mereka sehingga mereka mampu bertahan dalam keteguhan. Dan Pater Cortona melanjutkan amanah yang telah diberikan oleh St. Joseph Marello dalam memimpin rekan-rekan oblatnya.
Pada tanggal 11 April 1909, Paus Pius X menyetujui Kongregasi Santo Yosef sebagai sebuah lembaga kepausan dimana setiap anggota yang berhimpun di dalamnya memilih secara sadar untuk menyerahkan dan mendedikasikan seluruh hidup mereka secara total hanya untuk Yesus Kristus melalui tugas pelayanan dengan dilandasi kaul kemiskinan, kesucian dan ketaatan (consecrated life). Pada tahun 1921, Pater Bertagna terpilih sebagai Superior Jendral pertama.
Pada tahun 1915, Kongregasi mulai membuka diri kepada dunia dengan mengirimkan lima Oblat St. Joseph ke Filipina. Kemudian pada tahun 1919, misi ke Brasil dimulai. Satu dekade kemudian, Oblat Santo Yosef tiba di Amerika Serikat dan mulai berkarya di sana. Misi di Peru dan Bolivia dimulai pada tahun 1948. Butuh waktu hampir tiga dekade, sebelum Kongregasi membuka misinya di India tahun 1980 dan di Polandia tahun 1981. Pada tahun 1990, Oblat Santo Yosef dikirim ke Nigeria kemudian ke Australia tahun 2009, Mozambik 2014 dan yang terbaru di Indonesia yang dimulai tahun 2015.
Oblat Santo Yosef saat ini memiliki 413 imam, 31 bruder dan 112 saudara junior. Mereka selalu mengingat apa yang dikatakan oleh pendiri mereka, "Inilah misi kita, yaitu menjadikan ajaran Yesus semakin dikenal dan dicintai oleh banyak orang".
S. Karimawatn
Referensi dan Kredit Foto: Oblates of St. Joseph